PropellerAds

20 May 2018

5 Tradisi Kerajaan yang Didobrak pada Pernikahan Pangeran Harry-Meghan



Pada Sabtu (19/5/2018), jutaan pasang mata menjadi saksi dua insan yang saling mencintai berjanji setia dalam ikatan pernikahan di depan altar gereja. Pangeran Harry dan Meghan Markle secara resmi dinyatakan sebagai suami-istri. Dunia menyoroti segala detail upacara dan resepsi pernikahan keduanya, termasuk beberapa tradisi kerajaan ditanggalkan. Berikut ini beberapa perombakan besar terhadap tradisi kerajaan dalam pernikahan kerajaan Pangeran Harry-Meghan. 

Berjalan menuju altar Jelang hari pernikahan, situasi keluarga Meghan dipenuhi dengan drama. Sang ayah, Thomas Markle, diketahui berpose untuk paparazzi dan memutuskan tidak hadir di pernikahan putrinya. Thomas juga dilaporkan sedang dalam masa pemulihan setelah menjalani operasi jantung. Dia tidak bisa mendampingi putrinya menuju altar gereja. Dengan gaun putih dan riasan sederhana, Meghan menggandeng Pangeran Charles ke altar, di mana Pangeran Harry telah menunggu dirinya. 

Dalam suatu pernikahan kerajaan, biasanya ayah sang mempelai perempuan berjalan berdampingan dengan putrinya menuju altar. Ciuman Pada pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton sekitar 7 tahun lalu, keduanya berciuman di balkon. Sebuah hal yang menjadi ikonik pernikahan di kerajaan Inggris. Namun, Pangeran Harry dan Meghan memutuskan untuk tidak melakukannya di balkon. Istana Windsor, lokasi pernikahan keduanya, tidak memungkinkan keduanya berciuman di balkon. Sebagai gantinya. 

Pangeran Harry dan Meghan berciuman di depan para tamu di tangga Gereja St George, Istana Windsor, setelah upacara pernikahan. Kue Selama berabad-abad, sudah menjadi tradisi bagi para tamu untuk menerima sepotong kue pernikahan kerajaan khas Inggris. Lagi-lagi, keduanya memilih untuk mendobrak tradisi itu. Pangeran Harry dan Meghan menggunakan kue lemon dengan buttercream buatan pembuat roti Amerika Serikat yang berbasis di London. Seperti diketahui, Meghan merupakan seorang aktris asal "Negeri Paman Sam".

Maid of Honor Dalam tradisi pernikahan kerajaan, pengantin perempuan biasanya menunjuk seseorang sebagai maid of honor. Posisi kehormatan ini diisi oleh orang yang dianggap spesial. Maid of honor memiliki peran krusial, mulai dari perencanaan pesta pernikahan sampai pada hari pernikahan. Meghan memutuskan untuk tidak menunjuk siapa pun menjadi maid of honor.  

Namun, anak-anak di kerajaan, termasuk anak Pangeran William, Pangeran George dan Putri Charlotte, yang akhirnya mengiringi langkah kaki Meghan menuju gereja. Sementara, Pangeran Harry tetap memilih Pangeran William sebagai best man. 

Upacara di gereja Homili atau khotbah pernikahan Pangeran Harry-Meghan diisi oleh Uskup Michael Curry, seorang imam Episkopal kulit hitam yang berasal dari Chicago, AS. Dia menyampaikan khotbah tentang kuasa cinta, tepat sebelum paduan suara menyanyikan lagu berjudul "Stand by Me" milik Ben E King. Baik khotbah maupun lagu tersebut, keduanya juga mendobrak tradisi kerajaan Inggris.



sumber : kompas.com

No comments: