Di WhatsApp, seorang admin diberikan kemampuan mengontrol anggotanya mulai mengundang bergabung ataupun mengeluarkan. Apalagi belum lama WhatsApp memberi update baru yakni seorang admin dapat mengontrol, mengelola, dan membatasi siapa yang dapat mengubah gambar profil, subjek dan juga deskripsi grup.
Namun siapa sangka peran admin yang memiliki kemampuan segudang tersebut malah membuat nyawa seseorang pemuda di India hampir terenggut.
Kejadian ini menimpa seorang mahasiswa perguruan tinggi jurusan pertanian di Ahmednagar yang bernama Chaitanya Shivaji Bhor. Ia diserang dengan senjata tajam dengan luka-luka yang parah.
Menurut laporan pejabat polisi senior di Ahmednagar, India, pemuda berusia 18 tahun ini diserang oleh tiga orang. Bermula ketika Bhor yang membuat grup WhatsApp yang memiliki beberapa anggota mengeluarkan salah satu anggota bernama Sachin Gadakh dikarenakan ia sudah keluar dari kampus.
Namun aksinya ini ternyata membuat Gadakh marah dan memutuskan untuk membalas perlakukan sang admin karena merasa sakit hati sudah ditendang dari grup.
Rabu (23/5/2018) Gadakh bersama dua temannya salah satunya bernama Amol pada 17 Mei
2018 malam, di jalanan Ahmednagar-Manmad menyerang Bhor yang saat itu sedang makan di restoran.
Diceritakan oleh polisi, mereka secara membabi buta menyerang bhor dengan senjata tajam lalu menusukkannya di perut, mulut dan punggung. Setelah itu, para pelaku meninggalkan Bhor sendirian di mana dia menderita luka serius.
Bhor pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun karena lukanya parah, dia kemudian dirujuk ke rumah sakit lain di kota terdekat, Pune.
"Setelah mendapat laporan dari Shivaji Bhor, kami mencari penyerang yang berasal dari Desa Sonai di Nahvasa Tehsil, " jelas Inspektur Polisi Senior Kantor Polisi MIDC, Vinod Chavan.
Dia mengatakan, Sachin Gadakh, Amol Gadakh dan dua orang lainnya berhasil ditangkap dan akan dikenai pasal 307 Hukum Pidana India dan UU Senjata.
No comments:
Post a Comment