Banyak yang mengatakan jika teori evolusi yang terjadi pada manusia sangat lemah. Apakah Manusia berasal dari Kera? Lantas sekarang manusia akan berevolusi menjadi apa?
Menjadi perdebatan di kalangan ilmiah. Bahkan di kalangan awam, pembahasan mengenai evolusi sangat sensitif. Pro-kontra dengan masing-masing dasar. Kita akan membahasnya dari kaca mata sains.
Darwin "On the Origin of Species" (1859), Evolusi adalah proses dimana organisme berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari perubahan fisik atau perilaku yang dapat diwariskan.
Perubahan yang memungkinkan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan lebih baik akan membantu bertahan dan memiliki lebih banyak keturunan.
Poin utama evolusi ada 2 menurut Brian Richmond (Curator di American Museum of National History),
- Semua kehidupan di Bumi terhubung dan saling terkait satu sama lain
- Keragaman kehidupan ini adalah produk dari "modifikasi populasi" oleh seleksi alam, dimana beberapa sifat disukai oleh lingkungan daripada yang lain.
Bahasa lebih sederhana lagi adalah diistilahkan sebagai Survival of Fittest, yaitu kemampuan bertahan dan bereproduksi.
Kehidupan pertama di Bumi adalah organisme sel tunggal, seperti Amuba, baru ada 3,7 miliar tahun lalu. Lalu 600 juta tahun lalu kehidupan lain mulai bermunculan, termasuk nenek moyang manusia "Hominid", antara 7 juta tahun lalu , hingga 200.000 tahun lalu tersisa Homo Sapiens. Dan apakah 200.000 tahun yang lalu sampai sekarang manusia tidak berevolusi?
- Kita Bisa Menyaksikan Evolusi Pada Manusia
Ahli bilogi berpendapat bahwa untuk saat ini tidak diperlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk melihat manusia berevolusi. Bahkan evolusi itu berlangsung lebih cepat.
Terima kasih untuk revolusi genome, yang berhasil memetakan gen manusia. Dan bisa melacak perubahan yang terjadi pada populasi. Evolusi pada level genetik lah yang bisa kita lihat. Genom manusia telah berubah dalam beberapa abad terakhir, manusia menjadi lebih tinggi dan lebih bijaksana. Kebiasaan merokok juga telah menyusut pada kelompok tertentu.
Sangat menarik untuk menyaksikan evolusi yang terjadi saat ini, menurut ahli biologi evolusiouner, Molly Przeworsky dari Universitas Colombia. Bagaimana genom manusia merespon cepat perubahan lingkungan dan inilah Game-Changer dalam memahami evolusi.
Ahli biologi berkonsentrasi dalam mutasi gen untuk menciptakan evolusi baru. Mutasi ini harus menyebar ke dalam populasi. Setiap manusia membawa 2 salinan genetik untuk setiap gen. Mutasi yang di bawa pada salinan gen ini bisa meningkatkan tinggi badan atau bahkan mungkin meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Proyek ini mengambil sampel 60.000- 150.000 orang untuk melihat evolusi genetik yang terjadi. Karena evolusi tidak hanya terjadi pada level individual tapi pada level populasi.
7 Evolusi Pada Manusia Modern
Beriikut ini adalah beberapa bukti yang menunjukkan bahwa manusia saat ini juga mengalami perubahan signifikan yang dikenal sebagai evolusi. Manusia saat ini tidak berevolusi menjadi lebih kuat seperti superhero atau menjadi seperti alien. Coba kamu pahami.
1. Minum susu meskipun sudah dewasa
Manusia pada umumnya minum susu saat balita. Karena 75% manusia dewasa sudah tidak memilki enzim lactase untuk memecah laktosa pada susu menjadi glukosa, sehingga membuat nya intoleran terjadap susu. Namun di Hungaria, penelitian membuktikan bahwa beberapa dari mereka memiliki enzim ini meskipun sudah dewasa. Hal ini sangat berguna bagi manusia yang memerlukan kalori cepat dalam musim dingin.
2. Resisten /kebal terhadap penyakit
Ada perubahan pada manusia yang membuat dia kebal terhadap suatu penyakit , contohnya pada penderita Cycle Cell anemia, dia kebal terhadap penyakit malaria. Karena parasit susah menembus sel hemoglobin yang memiliki bentuk bulan sabit pada darah nya.
3. Bermata biru
Mata biru ternyata berasal dari seorang nenek moyang yang mengalami kelainan genetik pada 6000-10.000 tahun yang lalu. Yang mana mutasi melibatkan gen OCA2, sehingga jumlah melanin yang membentuk pigmen mata berkurang. Mata yang harusnya coklat, menjadi biru.
4. Kemampuan bernafas pada daerah tinggi
Penduduk Tibet menghuni populasi yang padat daerah Gunung Himalaya (tinggi 10.000 kaki). Mereka sejenis dengan Ras Han (Cina) yang menghuni kota di daratan yang lebih rendah. Tapi ada yang berbeda pada mereka, mampu bernafas di ketinggian dengan kadar oksigen rendah adalah kemampuan yang diturunkan secara genetik sejak 3000 tahun yang lalu.
Penduduk Tibet memiliki protein khusus dalam hemoglobin nya untuk transport Oksigen dalam kondisi ketinggian
5. Gigi geraham bungsu yang tidak tumbuh lagi
Otak yang besar memadati tengkorak kita, membuat rahang kita lebih kecil sehingga pada beberapa orang geraham bungsu tidak tumbuh. Hal ini juga karena peralihan makanan dari bentuk bulir yang padat seperti biji atau daging yang besar menjadi bentuk yang lebih lunak. Manusi tidak makan makanan mentah dan tahu caranya melunak kan makanan.
6. Pipi merona merah setelah minum alkohol
Alcohol flush merupakan reaksi wajah memerah setelah minum anggur atau minuman beralkohol. Perubahan ini melibatkan enzim ALDH2, yang mencegah kanker kerongkongan. Anehnya peningkatan enzim ini diteliti meningkat setelah pertanian maju menghasilkan alkohol dalam jumlah besar untuk konsumsi manusia.
7. Otak yang mengecil
Peneliti menemukan otak manusia menyusut sebesar volume bola tenis, sejak 20.000 tahun lalu hingga sekarang. Hal itu tidak akan membuat kita bertambah bodoh, karena meskipun otak kita besar, manusia hanya menggunakan kemampuan 10% otaknya. Dengan volume otak yang kecil, manusia dianggap lebih bijaksana dan suka perdamaian.
Jadi masih skeptis terhadap Evolusi??
Bagaimana ? Percaya atau ngga bahwa manusia masih berevolusi ?
No comments:
Post a Comment