PropellerAds

22 May 2018

Trump Tarik AS Dari Perjanjian Nuklir Iran

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan menarik negaranya dari perjanjian internasional yang awalnya bertujuan mengekang pengembangan nuklir Iran. Langkah ini disebut bisa memanaskan konflik di Timur Tengah, memacu ketidakpastian di sektor minyak, serta mengganggu hubungan dengan negara sekutu.
Perjanjian nuklir bersejarah tahun 2015 telah mencabut sanksi pada Iran, yang telah melumpuhkan ekonomi dan memangkas ekspor minyak Iran, menjadi setengahnya. Sebagai imbalan balik untuk pencabutan sanksi, Iran menerima pembatasan program nuklir dan mengijinkan inspektur internasional masuk ke fasilitasnya.
Keluar dari kesepakatan memang memenuhi salah satu janji kampanye Trump, tetapi akan berdampak pada hubungan AS dengan beberapa sekutu terdekatnya dan mengganggu sumber penting minyak dunia. Tindakan AS ini juga memberi Iran pilihan untuk mengusir para inspektur dan melanjutkan aktivitas nuklir, yang telah disetujui untuk ditangguhkan.
Kesepakatan tersebut awalnya dibentuk oleh AS dan lima negara sekutu lainnya. Tujuannya, menahan pengembangan nuklir Iran dengan menjatuhkan sanksi ekonomi pada Teheran.
Tapi, Trump menyebut, kesepakatan yang dibuat di era Barack Obama tersebut, tidak mengkover program misil balistik Iran, masalah aktivitas nuklir Iran setelah tahun 2025, ataupun perannya dalam perang Yaman dan Suriah.
Trump mengatakan, tetap membuka pintu negosiasi dengan negara aliansi. Namun, belum jelas apakah negara-negara Eropa tersebut akan setuju dengan usulan baru Trump.

No comments: